Wisata Kuliner Indonesia: 15 Destinasi Paling Terkenal dan Viral
Menjelajahi Indonesia hari ini bukan lagi sebatas berpindah kota dan mencicipi hidangan setempat, melainkan ikut menjadi bagian dari peristiwa viral yang ramai diperbincangkan di media sosial. Fenomena antrian panjang, unggahan para selebritas, dan maraknya konten kuliner di berbagai platform membuat wisata rasa kini menjadi daya tarik tersendiri. Banyak orang rela menempuh perjalanan jauh, bahkan merencanakan liburan hanya untuk mencoba satu menu khas di sebuah tempat yang sedang naik daun.
Table of Contents
15 Destinasi Wisata Kuliner Indonesia berikut mewakili wajah baru kuliner Indonesia yang tidak hanya menawarkan kelezatan rasa, tetapi juga menghadirkan kisah, tradisi, hingga sensasi unik yang sulit ditemukan di tempat lain. Setiap tempat dipilih berdasarkan popularitasnya yang menanjak, keunikan cerita di balik hidangan, hingga pengaruh besar dalam membentuk tren kuliner nasional. Dari Jakarta, Yogyakarta, hingga Bali dan Makassar, masing-masing destinasi telah membuktikan dirinya sebagai magnet wisatawan sekaligus bukti hidup bahwa kuliner Indonesia tidak pernah kehabisan pesona.
15 Destinasi Wisata Kuliner Indonesia Paling Terkenal
1. Sate Khas Senayan, Jakarta
Jakarta memiliki banyak ikon kuliner, namun Sate Khas Senayan selalu menjadi andalan utama bagi penjelajah rasa yang ingin mencicipi kelezatan sate tradisional dengan suasana modern. Restoran ini berdiri sejak era 1970-an dan terus berekspansi, menawarkan pengalaman makan yang nyaman, didukung menu sate ayam, sate lilit, hingga aneka masakan rumahan Nusantara dengan bumbu rempah yang khas. Tidak sedikit keluarga yang memilih tempat ini untuk merayakan momen spesial, atau sekadar berkumpul melepas rindu, sehingga nuansa nostalgia dan kehangatan sangat terasa.

Viralitas Sate Khas Senayan semakin menguat di tengah gempuran konten food vlogger dan selebgram, yang kerap mempopulerkan menu andalan mereka ke audiens lebih luas. Video “review sate terenak di Jakarta” atau foto suasana makan malam keluarga di sini tak jarang menghiasi lini masa media sosial. Tempat ini bukan hanya restoran, tapi juga simbol kenangan bagi banyak orang, serta menjadi bukti bahwa tradisi kuliner bisa hidup berdampingan dengan tren kekinian tanpa kehilangan keaslian rasa.
2. Gudeg Yu Djum, Yogyakarta
Bicara soal kuliner Yogyakarta, Gudeg Yu Djum sudah menjadi legenda yang tidak lekang waktu. Bertempat tak jauh dari Malioboro, warung ini selalu dipenuhi pemburu rasa, baik wisatawan maupun warga lokal yang rindu cita rasa manis gurih khas Jogja. Racikan gudeg nangka, krecek pedas, dan ayam kampung dengan sentuhan santan menjadi kombinasi yang membuat pengunjung betah berlama-lama. Suasana hangat rumah makan sederhana inilah yang kerap menghadirkan kenangan masa kecil bagi banyak pelanggan.

Popularitas Gudeg Yu Djum tak lepas dari peran media dan influencer yang sering menjadikan warung ini sebagai titik awal wisata rasa di Yogyakarta. Setiap kali ada festival kuliner atau liputan wisata, Gudeg Yu Djum hampir pasti disebut sebagai rujukan utama. Banyak yang datang hanya karena penasaran, namun kembali lagi karena merasa menemukan secuil kehangatan keluarga di balik sepiring gudeg sederhana. Di sinilah tradisi, nostalgia, dan keunikan rasa bertemu dan terus bertahan lintas generasi.
3. Soto Betawi H. Ma’ruf, Jakarta
Cikini menyimpan satu destinasi wajib bagi pencinta kuliner Betawi, yakni Soto Betawi H. Ma’ruf. Rumah makan yang telah berdiri sejak 1940-an ini menyuguhkan semangkuk soto dengan kuah santan gurih yang tidak terlalu berat, lengkap dengan potongan daging sapi empuk dan taburan bawang goreng melimpah. Kesederhanaan tempatnya, yang nyaris tak berubah sejak puluhan tahun lalu, menciptakan atmosfer makan yang penuh keakraban dan nuansa nostalgia masa silam.

Keunikan soto ini semakin terasa karena banyak pengunjung mengaitkan pengalaman makan di sini dengan cerita keluarga, terutama bagi generasi yang dibesarkan di Jakarta. Tak jarang, momen makan soto di H. Ma’ruf menjadi ritual wajib saat reuni keluarga besar atau saat menyambut tamu dari luar kota. Viralitas tempat ini tetap terjaga berkat rekomendasi para selebritas hingga konten kreator yang membagikan pengalaman makan soto di tengah hiruk-pikuk ibu kota.
4. Rawon Setan, Surabaya
Rawon Setan di Surabaya sudah lama dikenal sebagai tempat makan yang punya magnet luar biasa, terutama karena namanya yang unik dan jam operasionalnya yang tak lazim—mulai sore hingga dini hari. Kuah rawon yang hitam pekat dan irisan daging empuk menjadi ciri khas yang tidak bisa dilupakan, membuat pengunjung rela mengantre bahkan larut malam. Banyak yang datang bukan hanya untuk rasa, tetapi juga demi merasakan atmosfer seru dan obrolan ringan yang tercipta di meja-meja sederhana.

Keberadaan Rawon Setan semakin viral setelah banyak food vlogger dan akun kuliner mengabadikan suasana dan keunikan tempat ini, terutama soal penamaan yang nyentrik dan fenomena antrean panjang. Setiap piring rawon yang tersaji tak sekadar menawarkan rasa otentik, tapi juga membawa cerita dan sensasi pengalaman makan tengah malam khas Surabaya. Tak heran jika tempat ini kini menjadi salah satu ikon kuliner paling dicari di kota pahlawan.
5. Bakso President, Malang
Bakso President menjadi salah satu tujuan utama bagi siapa pun yang berkunjung ke Malang. Lokasinya yang berada di pinggir rel kereta api menambah daya tarik tersendiri, menghadirkan sensasi makan bakso panas sambil menyaksikan kereta lalu lalang hanya beberapa meter dari meja makan. Sejak 1977, Bakso President dikenal dengan varian bakso urat, bakso bakar, dan siomay yang selalu menjadi favorit pelanggan dari berbagai generasi.

Tidak hanya warga Malang, wisatawan dari luar kota pun rela menempuh perjalanan demi merasakan keunikan suasana dan rasa yang ditawarkan. Dalam beberapa tahun terakhir, Bakso President semakin ramai diperbincangkan di media sosial dan masuk dalam daftar rekomendasi berbagai travel blogger. Pengalaman makan di sini menjadi lengkap, bukan hanya karena baksonya, tetapi juga karena cerita dan kehangatan suasana yang tercipta di antara hiruk-pikuk perjalanan kereta api.
6. Nasi Padang Sederhana, Padang
Sumatera Barat dikenal dengan kekayaan kulinernya, dan Nasi Padang Sederhana telah menjadi salah satu brand kuliner yang bukan hanya melegenda, tetapi juga viral hampir di seluruh Indonesia. Setiap hidangan disajikan dalam puluhan piring kecil yang menggoda, menghadirkan sensasi makan ramai-ramai dan pilihan menu lauk yang sangat beragam. Rendang, gulai tunjang, ayam pop, dan sambal ijo adalah sederet menu andalan yang selalu menjadi rebutan. Keunikan penyajian dan kekuatan rasa masakan Minang ini membuat siapa pun mudah jatuh hati pada pengalaman makan di Sederhana.

Tempat makan ini tidak pernah sepi, baik siang maupun malam, karena selalu menjadi solusi cepat untuk makan bersama keluarga atau rombongan. Di berbagai kota besar, Sederhana bahkan sering dijadikan ajang temu kangen bagi perantau Minang yang rindu kampung halaman. Tak heran jika Nasi Padang Sederhana kerap viral di berbagai platform media sosial, menjadi simbol kuliner merakyat yang sanggup menembus semua kelas sosial dan generasi.
7. Warung Mak Beng, Sanur, Bali
Wisatawan yang berkunjung ke Bali tidak hanya dimanjakan dengan keindahan pantai, tetapi juga kelezatan kuliner tradisional seperti yang ditawarkan Warung Mak Beng di Sanur. Sejak 1941, warung sederhana ini hanya menyajikan satu menu andalan, yakni sup kepala ikan dengan sambal khas yang pedas menyegarkan. Keberanian mempertahankan resep turun-temurun dan tidak menambah variasi menu justru menjadi daya tarik utama, membuat pengunjung rela antre panjang setiap hari hanya demi sepiring nasi hangat dan sup ikan segar.

Warung Mak Beng menjadi salah satu tujuan wajib para food traveler, terutama setelah sering diulas oleh selebritas, chef ternama, maupun kanal YouTube wisata kuliner internasional. Keaslian rasa, keramahan pemilik, dan suasana santai di tepi pantai Sanur menjadikan tempat ini begitu ikonik. Cerita tentang pengunjung yang kembali ke Bali hanya untuk makan di sini kerap terdengar, membuktikan betapa kuatnya magnet warung legendaris ini di hati pecinta kuliner Nusantara.
8. Mie Aceh Seulawah, Banda Aceh
Bagi pecinta mie pedas dan kaya rempah, Mie Aceh Seulawah di Banda Aceh adalah destinasi yang wajib dicoba. Tempat makan ini sudah lama terkenal di kalangan wisatawan domestik maupun turis asing berkat sajian mie aceh dengan irisan daging sapi, seafood, serta kuah kental yang memikat lidah. Setiap porsinya menghadirkan sensasi pedas, gurih, dan aroma kari yang kuat, menjadikannya kuliner khas Aceh yang tak mudah dilupakan. Tidak sedikit pengunjung yang mengakui, sekali mencicipi Mie Aceh Seulawah, mereka akan selalu mencari menu serupa di tempat lain, meskipun rasanya tak pernah benar-benar sama.

Viralitas Mie Aceh Seulawah semakin meningkat setelah muncul dalam berbagai konten traveling dan liputan wisata kuliner, baik di televisi maupun media digital. Keberadaan warung ini bukan hanya memperkuat identitas kuliner Aceh, tapi juga menjadi simbol kehangatan dan keramahan masyarakat setempat. Setiap kunjungan ke Banda Aceh terasa kurang lengkap tanpa singgah di tempat ini, baik untuk makan siang santai maupun berburu kuliner malam selepas menjelajah kota.
9. Pempek Candy, Palembang
Palembang dikenal sebagai surga pempek, dan Pempek Candy adalah salah satu nama besar yang tak pernah sepi pengunjung. Dengan berbagai varian pempek—kapal selam, lenjer, adaan, hingga kulit—tempat ini selalu jadi incaran wisatawan yang ingin menikmati pempek autentik dengan cuko khas Palembang yang kental dan pedas. Keunikan Pempek Candy juga terletak pada proses pembuatan yang masih mengutamakan kualitas bahan baku ikan segar, sehingga rasa gurih dan teksturnya selalu konsisten.

Setiap musim liburan, Pempek Candy sering viral di media sosial berkat unggahan wisatawan yang memperlihatkan antrean panjang dan berbagai ekspresi puas setelah menyantap pempek hangat. Tak jarang pengunjung membawa pulang oleh-oleh dalam jumlah banyak untuk keluarga di luar kota. Pengalaman makan di sini menjadi bagian dari perjalanan kuliner yang membekas, terutama bagi mereka yang ingin merasakan tradisi makan pempek di kota asalnya, di tengah suasana ramai khas Palembang.
10. Coto Nusantara, Makassar
Makassar menjadi destinasi favorit para pencinta kuliner berkuah, dan Coto Nusantara sudah lama dikenal sebagai rujukan utama. Setiap mangkuk coto disajikan dengan irisan daging sapi empuk dan kuah rempah yang harum, dilengkapi burasa atau ketupat sebagai pelengkap. Tempat ini selalu ramai sejak pagi hingga malam, baik oleh warga lokal maupun wisatawan yang ingin membuktikan sendiri kelezatan coto Makassar asli. Banyak yang mengatakan, cita rasa Coto Nusantara menghadirkan sensasi berbeda—lebih kaya, lebih dalam, dan selalu membuat orang ingin kembali.

Ketenaran Coto Nusantara terus menanjak, apalagi setelah banyak tokoh publik dan artis yang singgah dan membagikan pengalaman mereka di media sosial. Tempat ini bukan hanya sekadar warung makan, tapi sudah menjadi bagian dari identitas kota Makassar. Bagi banyak orang, makan coto di sini tidak sekadar mengisi perut, melainkan juga merayakan kebersamaan dan merasakan denyut kehidupan kota yang terus bergerak.
11. Bebek Sinjay, Bangkalan – Madura
Pulau Madura selama ini identik dengan sate, namun Bebek Sinjay yang berada di Bangkalan justru mencuri perhatian wisatawan dari seluruh penjuru Indonesia. Rumah makan ini selalu dipadati pengunjung, bahkan antrean panjang sudah menjadi pemandangan biasa, terutama di akhir pekan. Hidangan utama berupa bebek goreng yang disajikan dengan sambal pencit khas Madura dan nasi putih hangat ini terkenal sangat gurih, empuk, dan tidak berbau amis. Kombinasi rasa pedas, segar, dan tekstur daging bebek yang renyah membuat pengalaman makan di sini begitu membekas.

Banyak orang sengaja menyeberang dari Surabaya hanya demi menikmati seporsi Bebek Sinjay, bahkan beberapa selebritas kuliner dan vlogger nasional pernah menyoroti fenomena tempat ini dalam berbagai liputan. Lokasi yang cukup jauh dari pusat kota Surabaya tidak menyurutkan antusiasme wisatawan, justru menambah sensasi “perjalanan ziarah kuliner” ke Madura. Cerita tentang kelezatan bebek Sinjay pun menyebar cepat di media sosial, semakin memperkuat pamor Madura sebagai destinasi kuliner kelas wahid.
12. Ayam Betutu Men Tempeh, Gilimanuk – Bali
Di ujung barat Pulau Bali, Ayam Betutu Men Tempeh menjadi destinasi kuliner legendaris yang wajib dicoba. Rumah makan sederhana ini telah berdiri sejak 1978 dan hingga kini tetap mempertahankan resep betutu asli, yaitu ayam kampung utuh yang dibumbui rempah, dibungkus daun pisang, dan dimasak perlahan hingga dagingnya benar-benar empuk. Cita rasa gurih, pedas, dan aroma khas daun pisang membuat betutu di tempat ini berbeda dari yang lain.

Tidak sedikit wisatawan rela singgah sebentar sebelum menyeberang ke Jawa atau begitu sampai di Gilimanuk hanya untuk mencicipi Ayam Betutu Men Tempeh. Keunikan rasa dan pengalaman makan di tempat sederhana di pinggir pelabuhan menjadi bagian dari cerita perjalanan banyak orang. Dalam berbagai unggahan media sosial, tempat ini sering disebut sebagai hidden gem Bali yang selalu bikin rindu, membuktikan betapa kuatnya tradisi dan loyalitas pengunjung terhadap cita rasa otentik betutu Gilimanuk.
13. Rumah Makan Ampera, Bandung
Bandung terkenal dengan berbagai inovasi kuliner, namun Rumah Makan Ampera tetap menjadi salah satu primadona sejak berdiri pada 1963. Tempat ini menawarkan konsep prasmanan dengan deretan lauk khas Sunda seperti ayam goreng, pepes, empal, dan aneka tumisan, yang semuanya dapat dinikmati bersama nasi hangat, sambal, dan lalapan segar. Kesederhanaan tempat makan ini justru menambah kesan “pulang kampung”, di mana siapa saja bisa mengambil sendiri makanan sesuai selera.

Ketenaran Ampera semakin meluas berkat kekuatan nostalgia dan daya tarik harga yang ramah di kantong, menjadikannya favorit keluarga, pelajar, hingga wisatawan. Banyak kisah menarik dari pelanggan yang sudah berlangganan sejak kecil hingga kini membawa anak-cucu mereka makan di tempat yang sama. Selain menjadi destinasi makan bersama, Ampera juga sering menjadi perbincangan di media sosial, terutama saat musim libur tiba dan antrean panjang tak terelakkan.
14. Kopi Klotok, Kaliurang – Sleman
Kopi Klotok di kawasan Kaliurang, Sleman, menjadi destinasi hits yang membuktikan bahwa suasana pedesaan dan menu sederhana bisa menjadi magnet kuat bagi wisatawan. Sajian utama di sini adalah kopi tubruk tradisional yang diracik dengan cara “diklotok” atau direbus hingga mendidih di atas tungku kayu bakar. Selain kopi, pengunjung bisa menikmati aneka lauk sederhana seperti telur dadar tebal, tempe goreng, dan sayur lodeh khas rumahan yang dihidangkan secara prasmanan.

Suasana asri, udara sejuk lereng Merapi, dan konsep bangunan joglo tradisional menjadikan pengalaman ngopi dan sarapan di Kopi Klotok terasa sangat spesial. Tak heran jika tempat ini viral, baik di kalangan mahasiswa, keluarga, maupun pesohor yang ingin menikmati nuansa ndeso dan kehangatan obrolan tanpa tergesa. Banyak yang mengaku datang berulang kali, sekadar mencari suasana santai atau bernostalgia dengan makanan rumahan yang sulit ditemukan di tengah hiruk pikuk kota.
15. Lontong Balap Pak Gendut, Surabaya
Lontong Balap Pak Gendut adalah salah satu kuliner legendaris yang menjadi kebanggaan warga Surabaya. Sejak berdiri pada 1958, warung ini selalu ramai dikunjungi pecinta kuliner yang ingin menikmati paduan lontong, tauge, lentho (kacang hijau goreng), tahu goreng, dan siraman kuah gurih yang khas. Kelezatan lontong balap di sini terletak pada penggunaan bahan-bahan segar dan cita rasa kuah bawang putih yang ringan namun menggugah selera.

Keberadaan Pak Gendut sebagai pelopor lontong balap menjadikan namanya begitu lekat di benak masyarakat. Tak hanya warga Surabaya, para wisatawan dari berbagai daerah pun rela mampir untuk mencicipi sendiri keaslian dan kesederhanaan kuliner ini. Viralitasnya semakin meningkat berkat berbagai ulasan kuliner di televisi, blog, hingga platform digital, yang mengabadikan antrean dan kehangatan suasana makan di tengah keramaian kota.
Kesimpulan
Setiap perjalanan kuliner ke berbagai sudut Indonesia bukan hanya soal mencari rasa yang pas di lidah, tetapi juga tentang meresapi tradisi, kehangatan suasana, hingga menemukan cerita baru dari meja makan sederhana hingga warung legendaris yang telah bertahan lintas generasi. Dari Sabang sampai Merauke, ragam kuliner khas yang mewakili identitas setiap daerah selalu berhasil menciptakan pengalaman yang membekas di ingatan. Mencicipi seporsi rawon di Surabaya atau semangkuk coto di Makassar, misalnya, bisa jadi awal dari petualangan rasa yang memperkaya perspektif tentang Indonesia. Setiap destinasi menyuguhkan keunikan tersendiri, baik dari cara penyajian, suasana, hingga interaksi hangat antar pengunjung.
Baca Juga: 25 Makanan Khas Indonesia Terbaik dari Sabang sampai Merauke
FAQ
Apa yang perlu diperhatikan sebelum wisata kuliner ke berbagai kota?
Selalu perhatikan waktu operasional, potensi antrean, serta sesuaikan pilihan makanan dengan selera dan kondisi kesehatan. Sebaiknya riset singkat tentang tempat makan yang ingin dikunjungi, baik melalui ulasan daring maupun rekomendasi lokal.
Kapan waktu terbaik menikmati kuliner di destinasi favorit?
Beberapa tempat sangat ramai pada akhir pekan atau musim liburan, sehingga datang lebih pagi atau di luar jam makan utama bisa menjadi pilihan cerdas untuk menghindari antrean panjang.
Bagaimana cara menikmati kuliner lokal tanpa khawatir soal keamanan dan kebersihan?
Pilihlah tempat makan yang sudah lama dikenal dan memiliki reputasi baik, serta selalu pastikan makanan tersaji dalam kondisi segar. Tidak ada salahnya bertanya kepada warga setempat tentang tempat makan yang aman dan layak dicoba.